PRODI RADIOLOGI GELAR KULIAH PAKAR DENGAN TEMA "POSITRON EMISSION TOMOGRAPHY (PET) MENGGUNAKAN FLUORODEOXYGLUCOSE (FDG) : INSTRUMENTASI, PROSEDUR & KLINIS"
Pada Rabu, 24 Juli 2024, Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Diploma III Teknik Radiologi Universitas Awal Bros Pekanbaru mengadakan kuliah pakar dengan tema “Positron Emission Tomogrraphy (PET) menggunakan Fluorodeoxyglucose (FDG): Instrumentasi, Prosedur & Klinis".
Kegiatan Kuliah pakar ini berjalan dengan sukses berdasarkan hasil kerja sama dengan Para Dosen Prodi Radiologi maupun Prodi lainnya serta Mahasiswa yang ikut andil dalam kepanitian acara ini. Kegiatan Kuliah Pakar ini menekankan bagaimana karir PET pada masa yang akan datang serta prosedur dan klinis yang harus di ketahui sebagai radiografer.
Ibu Rektor Universitas Awal Bros, Dr. Ennimay, S.Kp, M.Kes dalam sambutan menjelaskan, Kuliah pakar ini sangat baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan wawasan para mahasiswa dan dosen Universitas Awal Bros, dengan pakar yang sudah sangat ahli didatangkan dari dua manca negara membuat acara kuliah pakar ini sangat menarik dan berkualitas.
Tujuan dari kuliah pakar ini adalah untuk memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta informasi aktual dalam bidang keilmuan agar lulusan Program Studi D III Teknik Radiologi Universitas Awal Bros dapat bersaing dan bertahan di masyarakat dan karirnya.
Selanjutnya, Kepala Program Studi Diploma III Teknik Radiologi, Ibu Shelly Anggella, M.Tr.Kes memberikan sambutannya yaitu Pemaparan Dari Para Narasumber dapat diaplikasikan langsung pada penggunaan FDG Untuk Instrumentasi, Prosedur dan Klinisnya. Dengan Berinteraksinya langsung mahasiswa dengan pakar ahli, Ibu Kaprodi berharap meningkatnya ilmu dan perkembangan teknologi bagi Indonesia melalui Mahasiswa Universitas Awal Bros.
Salah Satu Pemateri, Bapak Ts. Mohd Sapuan yang merupakan dosen Damai Institude Teknologi Malaysia, Menjelaskan Tentang Bagaimana Karir Kedokteran Nuklir hingga tahun 2030, Beliau Menjelaskan Perkembangan Kedokteran Nuklir ini akan terus berkembang dengan didorong beberapa faktor seperti Meningkatnya prevalensi penyakit dan kemajuan teknologi.
Bapak Dr. Hairil abdul Razak, Dosen Universitas Exeter yang menjadi pemateri pada sesi kedua mengawali paparan dengan menekankan pengertian apa itu Positron.
Beliau Menjelaskan, Positron merupakan elektron berenergi positif yang dimanfaatkan dalam mendiagnosa suatu penyakit. Berbeda dengan Radiologi yang dimana radiasi sinar-X dikeluarkan langsung oleh modalitasnya, kedokteran nuklir justru berasal dari tubuh pasien itu sendiri.